Sore cerah di hari Minggu, dan entah udah berapa lama aku
nungguin kamu. Halaah.
Jadi gini, tadi itu barusan ngaca. Ngeliat gigi geraham yang
pecah seperampat bagian gegara makan kacang atom. Trus tiba-tiba ingat dulu pas
dia masih sering sakit gigi.
Sakit gigi yang diakibatkan karena sering makan manis dan
lupa buat gosok gigi. Jadi mikir, kadang
hati juga kayak gitu. Dijejali terus menerus dengan sesuatu yang manis.
Sampai akhirnya yang manis itu menggerogoti hati dan menimbulkan sakit. Iya,
sakit hati.
Berharap dia peka, berharap dia juga suka, berharap bisa
memiliki. Berharap itu memang manis, karena harapan yang dibuat itu selalu
sesuai keinginan. Kemudian harapan itu di input terus menerus dengan jumlah
yang banyak ke hati. Dan setelah yang manis itu di konsumsi, kita lupa buat
membersihkan ,atau setidaknya mengurangi. Sampai akhirnya yang manis itu melekat
dan kemudian menimbulkan sakit.
Yang manis itu hanya di awal, sakit menyusul kemudian.
Itulah efek dari yang manis tadi. Sakit. Dan saat sakit
datang, cuma bisa nahan sendiri, cuma bisa merasakan sendiri. Mau mengeluh?
Entah ke siapa. Karena semuanya hasil perbuatan diri sendiri.
Timbullah keinginan ke
dokter gigi supaya si gigi dicabut. Tapi kadang keinginan tinggallah sebuah
keinginan ketika dia sembuh. Kita jadi lupa akan sakit yang teramat sangat yang
dialami dulu.
Pun sama dengan hati. Ketika sakit ingin melupakan, ingin
menghilangkan, ingin menghapus. Tapi kemudian lupa atau mungkin sengaja tidak
melakukan keinginan tadi ketika hati sudah sembuh.
Lalu kembali ke siklus kebiasaan awal. Makan yang manis -->
lupa gosok gigi --> sakit gigi --> sembuh --> lupa rasa sakitnya-> makan yang manis lagi.
Kembali lagi ke permasalahan hati yang juga sama. Berharap --> lupa mengurangi
jumlah harapan --> sakit hati --> sembuh --> lupa rasa sakitnya--> berharap lagi. Mirisnya, aku
ke kamu juga gitu.


0 komentar:
Posting Komentar